PERKATAAN ULAMA part I (1-10)


Assalamualaikum wr. Wb.
Allhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, sholawat salam semoga tercurah limpahkan kepada nabi besar kita nabi Muhammad SAW. 
Masa-masa di pesantren adalah masa-masa yang sangat berharga, karena disana penuh dengan keberkahan dan pastinya bernilai ibadah, Nurul Hidayah adalah pondok pesantren pertama yang merubah diri saya dari yang tadinya miskin ilmu agama, malas beribadah, tidak punya arah dan tujuan hidup yang jelas, dan lain-lain menjadi lebih baik insya allah.
Tulisan ini Hanya untuk menginggat satu kebiasaan rutin mingguan yang dilakukan oleh semua santri yang ada di sana, waktunya itu bada subuh hari jumat, yaitu tahfidz hadis dan tambahanya adalah tahfidz perkataan para ulama, untuk lebih jelasnya insya allah saya akan menulis kisah hidup saya dari awal masuk hingga keluar, semoga tulisan ini bisa bermanfaat untuk kalian khususnya para alumni dan rekan-rekan seperjuangan saya.
Perkataan ulama ini diambil dari beberapa kitab yang menjadi bahan materi yang disampaikan oleh ustadz kepada santrinya, dan yang bertugas sebagai pencatatnya adalah qismu ta’lim, insya allah sejak awal penulisan smpai saya keluar dari pondok saya tidak bolong mencatat perkataan ulama ini dalam buku dan suhuf-suhuf yang hampir rusak, oleh karena  itulah tulisan ini muncul untuk menjaga ilmu ini supaya tidak hilang.

PERKATAAN ULAMA


1. قال السّفعى: 
تَعَلَّمْ فَلَيْسَ المَرْأُ يُوْلَدُ عَلِمً وَلَيْسَ اَخُ عِلْمً كَمَنْ هُوَ جَاهِلٌ
Imam Syafi’i berkata:
“Belajarlah! Karena tidak ada seorangpun yang dilahirkan dalam keadaan berilmu, dan tidak sama derajat orang yang berilmu dengan orang yang bodoh (tidak berilmu).”


2. قال عَلِى بِنْ اَبِي طَالِب:
إِنَّ مِنْ نَعِيْمِ الدُّنْيَ ايَكْفِيْكَ اْلإِسْلَامُ نِعْمَةً وَاِنَّ مِنَ اْلسُّغْلِ يَكْفِيْكَ الطَاعَةُ سُغْلَا وَاِنَّ مِنَ العِبْرَةِ يَكْفِيْكَ المَوْتُ عِبْرَةً.
Ali bin abi tholib berkata:
“Sungguh, jika kamu meninginkan nikmat dunia, maka cukup bagimu islam sebagai nikmat. Dan jika kamu menginginkan kesibukan, maka cukup bagimu taat sebagai kesibukan. Dan jika kamu menginginkan nasihat, maka cukup bagimu mati sebagai nasihat”.


3. قال السَّفِعِى فِى كِتَابِ الأُوْمِ:
اِذَلَمْ تُسْغِلْ نَفْسَكَ بِالْحَقْ سَغَلَتْكَ بِالْبَاطِلْ.
Imam Syafi’i berkata dalam kitab Al-Um:
“jika kamu tidak disibukan dengan kebaikan, maka kamu akan disibukan dengan kebatilan”.


4. قال عَلِى بِن اَبِى طَالِبْ:
إِرْتَحَلَتِ الدُّنْيَ مُدْبِرَةً وَارْتَحَلَتِ الأَخِرَةُ مُقْبِلَةً وَلِكُلِ مِنْهُمَا بُنُوْنٌ, فَكُوْنُ مِنْ اَبْنَاإِ الأَخِرَةِ وَلَاتَكُوْنُوْمِنْ اَبْنَاءِالدُّنْيَا, فَإِنَ اليَوْمَ عَمَلٌ وَلَا حِسَبٌ وَإِنَ الغَدَ حِسَبٌ وَلَاعَمَلٌ.
Ali bin abi tholib berkata:
“Dunia pergi meninggalkan, akhirat datang menjelang, dan bagi keduanya masing-masing memiliki anak, maka jadilah kamu sebagai anak akhirat dan janganlah kamu menjadi anak dunia. Karena hari ini hanyalah ada amal tanpa hisab dan hari esok hanyalah hisab tanpa amal”.


5. قَالَ عَلِى بِنْ أَبِى طَالِبْ:
أَشَدُّ الذُّنُوْبَ مَاإِسْتَخَفَ بِهِ صَاحِبُهُ.
Ali bin abi tholib berkata:
“Dosa yang paling berbahaya (besar) adalah dosa yang dianggap remeh oleh pelakunya”.

6. قَالَ إِبْنُوْقُدَامَةْ المَقْدِسِ فِى كِتَبِهِ مِنْهَاجُ القَاصِدِيْنَ:
إِعْلَمْ أَنَ حُبُ الدُّنْيَا رَءْسُ كُلِ خَطِيْئَةِ وَبُغْضُهَا اَسَاسُ كُلِّ طَاعَةٍ.
Ibnu Qudamah al-maqdisi pernah berkata dalam kitabnya منهاج القاصدين :
“Ketahuilah bahwa sesungguhnya cinta dunia adalah pangkal dari segala kesalahan, dan membencinya adalah dasar dari seluruh ketaatan”.


7. قَالَ إِبْنُوْقُدَامَة المَقْدِسِ:
لَوْاَنَّ الإِنْسَانَ يَعْرِفُ كُلَّ شَيْئٍ وَلَمْ يَعْرِفِ اللهِ كَانَ كَأَنَّهُ لَمْ يَعْرِفْ شَيْئً.
Ibnu Qudamah al-maqdisi berkata:
“Seandainya manusia tau segala sesuatu tetapi ia tidak mengetahui atau menggenal Allah maka seakan-akan ia tidak mengetahui apa-apa”.


8. قَالَ إِبْنُ قُدَامَة المَقْدِسِ:
إِعْلَمْ أَنَّ فِرَاقَ المَحْبُوْبِ شَدِيْدٌ فَإِدَ اَحْبَبْتَ الدُنْيَ كَرِحْتَ لِقَاءَاللهِ.
Ibnu Qudamah al-maqdisi berkata:
“Ketahuilah, sesungguhnya berpisah dengan orang yang dicintai itu berat, maka ketika kamu mencintai dunia, pasti kamu akan membenci pertemuan dengan Allah”.


9. قَالَ السَّفِعِى:
مَا اَفْلَحَ فِى العِلْمِ إِلاَّ مَنْ طَلَبَهُ فِى القِلَّةِ.
Imam Syafi’i berkata:
“Tidak ada keberhasilan dalam mencari ilmu kecuali orang yang mencarinya serba kekurangan”.


10. قَالَ عَلِى بِنْ أَبِى طَالِبْ:
اَلْعِلْمُ خَيِرُ مِنَ المَالِ. العِلْمُ يَحْرُسُكَ وَاَنْتَ تَحْرُسُ المَالَ. وَالعِلْمُ حَاكِمٌ وَالمَالُ مَحْكُومٌ عَلَيهِ.
Ali bin abi tholib berkata:
“Ilmu itu lebih baik dari pada harta, ilmu itu menjagamu sedangkan kamu menjaga harta, ilmu sebagai hakim dan harta sebagai objek hukum”.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DIATAS LANGIT MASIH ADA LANGIT

PERKATAAN ULAMA part II

Contoh teks pidato bahasa Indonesia