PERKATAAN ULAMA part II
PERKATAAN ULAMA Part II
.11قَالَ شَيْخُ الإِسْلَامْ اِبْنُ تَيْمِيَّةِ:
إِنَّ الّذِيْنَ يَظُبُّوْنَ اَنَّ الإِسْلَامَ عَقِدَةً وَلَيْسَ نِظَامٌ إِنَّمَا هُمْ جَهِلُوْنَ.
Syeikh Islam Ibnu Taimiyah berkata:
“Sesungguhnya orang-orang yang menganggap bahwa islam itu hanya mengatur aspek ibadah ritual tanpa mengatur aspek kehidupan yang lain, sungguh orang itu adalah orang bodoh”.
.12قَالَ عُمَرْعَبْدُالرَّحْمَنْ:
اَنَ تَرَكَ رِضَ اللهِ تَعَلَ لَيْسَ لَهُ مَعْنَ اِلاَّ احْتِيَار سُخْطُى اللهِ تَعَلَ غَايَةً.
Umar bin Abdurohman berkata:
“Sungguh, meninggalkan ridho Allah tidaklah bagi yang meninggalkanya kecuali mengharapkan murka Allah sebagai tujuan”.
.13قَالَ إِبْنُ قُدَامَة المَقْدِسِ:
اِعْلَمْ اَنَّهُ لَيْسَ بَعْدَ تِلَاوَةِ الْقُرْاَنِ عِبَادَةُ تُؤَدِّي بِالِّسَانِ أَفْضَلُ مِنْ ذِكْرِاللهِ سُبْحَانَهُ.
Ibnu Qudamah Al-maqdisi berkata:
“Ketahuilah! Bahwa tidak ada ibadah lisan yang lebih utama setelah membaca al-quran kecuali berdzikir (mengingat) Allah”.
.14قَالَ إِبْنُ قُدَامَة المَقْدِسِ:
مَثَلُ طَالِبِ الدُّنْيَا مِثْلُ سَارِبِ مَاءِ البَحْرِ كُلَمَاازْدَادَ شَرِبَا اِزْدَادَعَطَشَا حَتَّى يَقْتُلُهُ.
Ibnu Qudamah Al-maqdisi berkata:
“Perumpamaan orang yang mencari dunia adalah seperti orang yang meminum air laut, semakin banyak ia meminumnya maka akan semakin haus bahkan akan membuat ia terbunuh”.
.15 قَالَ عَلِى بِنْ أَبِى طَالِبْ:
إِنَّمَا العَالِمُ الَّدِيْ لَا يُقَنِّطُ النَّاسِ مِنْ رَحْمَةِ اللهِ وَلَا يُؤَمِنْهُمْ مَكْرُاللهِ.
Ali bin abi tholib berkata:
“Sesungguhnya orang yang berilmu adalah orang yang tidak membuat orang lain merasa putus asa dari rahmat Allah dan tidak membuat orang merasa aman dari makar (tipu daya) Allah”.
.16قَالَ إِبْنُ قُدَامَة المَقْدِسِ:
لَا يَكُوْنُ الرَّجُلً حَكِيْمًا حَتَى يَجْمَعُ العِلْمَ وَالعَمَلِ.
Ibnu Qudamah Al-maqdisi berkata:
“Seseorang tidak akan disebut bijaksana sehingga ilmu dan amalnya menyatu padanya”.
.17قَالَ إِبْنُ الجَوْزِالحَنْبَلِ:
إِعْلَمْ اَنَّ البَابَ الأَعْظَمُ الَّذِى يَذْخُلُ مِنْهُ إِبْلِسُ عَلَى النَّاسِ هُوَ الجَهْلُ.
Ibnu Jauzi Al-hambali berkata:
“Ketahuilah, sesungguhnya pintu terbesar manusia yang dimasuki oleh iblis adalah kebodohan”.
.18قَالَ عَلِى بِنْ أَبِى طَالِبْ:
إِيَا كُمْ وَتَحْكِيْمُ الشَهَوَاتِ عَلَى اَنْفُسِكُمْ فَإِنَّ عَاجِلَهَا ذَمِيْعٌ وَاَجِلَهَا وَخِيْعٌ.
Ali bin abi tholib berkata:
“Jagalah diri kalian dari penguasaan hawa nafsu atas jiwa kalian, karena yang cepat datang padanya adalah tercela, dan yang kelak datang kepadanya adalah keburukan”.
.19قَالَ نَاجِعْ إِبْرَاهِيم:
مَنْ أَرَادَ السَّيْرَ اِلَى اللهِ وَالدَّارَالَاخِرَةِ فَعَلَيْهِ بِالعِلْمِ.
Najih Ibrohim berkata:
“Barangsiapa yang menghendaki perjalanan menurut Allah dan perkampungan akhirat maka wajib atasnya ilmu”.
.20قَالَ أَبُوْ حَازِمْ:
قُالُ نِعْمَةٍ لَا تُقَرِّبُ مِنَ اللهِ فَهِيَ بَلِيَةٌ.
Abu Hazim berkata:
“Setiap nikmat yang tidak mendekatkan kepada Allah adalah bencana”.
.11قَالَ شَيْخُ الإِسْلَامْ اِبْنُ تَيْمِيَّةِ:
إِنَّ الّذِيْنَ يَظُبُّوْنَ اَنَّ الإِسْلَامَ عَقِدَةً وَلَيْسَ نِظَامٌ إِنَّمَا هُمْ جَهِلُوْنَ.
Syeikh Islam Ibnu Taimiyah berkata:
“Sesungguhnya orang-orang yang menganggap bahwa islam itu hanya mengatur aspek ibadah ritual tanpa mengatur aspek kehidupan yang lain, sungguh orang itu adalah orang bodoh”.
.12قَالَ عُمَرْعَبْدُالرَّحْمَنْ:
اَنَ تَرَكَ رِضَ اللهِ تَعَلَ لَيْسَ لَهُ مَعْنَ اِلاَّ احْتِيَار سُخْطُى اللهِ تَعَلَ غَايَةً.
Umar bin Abdurohman berkata:
“Sungguh, meninggalkan ridho Allah tidaklah bagi yang meninggalkanya kecuali mengharapkan murka Allah sebagai tujuan”.
.13قَالَ إِبْنُ قُدَامَة المَقْدِسِ:
اِعْلَمْ اَنَّهُ لَيْسَ بَعْدَ تِلَاوَةِ الْقُرْاَنِ عِبَادَةُ تُؤَدِّي بِالِّسَانِ أَفْضَلُ مِنْ ذِكْرِاللهِ سُبْحَانَهُ.
Ibnu Qudamah Al-maqdisi berkata:
“Ketahuilah! Bahwa tidak ada ibadah lisan yang lebih utama setelah membaca al-quran kecuali berdzikir (mengingat) Allah”.
.14قَالَ إِبْنُ قُدَامَة المَقْدِسِ:
مَثَلُ طَالِبِ الدُّنْيَا مِثْلُ سَارِبِ مَاءِ البَحْرِ كُلَمَاازْدَادَ شَرِبَا اِزْدَادَعَطَشَا حَتَّى يَقْتُلُهُ.
Ibnu Qudamah Al-maqdisi berkata:
“Perumpamaan orang yang mencari dunia adalah seperti orang yang meminum air laut, semakin banyak ia meminumnya maka akan semakin haus bahkan akan membuat ia terbunuh”.
.15 قَالَ عَلِى بِنْ أَبِى طَالِبْ:
إِنَّمَا العَالِمُ الَّدِيْ لَا يُقَنِّطُ النَّاسِ مِنْ رَحْمَةِ اللهِ وَلَا يُؤَمِنْهُمْ مَكْرُاللهِ.
Ali bin abi tholib berkata:
“Sesungguhnya orang yang berilmu adalah orang yang tidak membuat orang lain merasa putus asa dari rahmat Allah dan tidak membuat orang merasa aman dari makar (tipu daya) Allah”.
.16قَالَ إِبْنُ قُدَامَة المَقْدِسِ:
لَا يَكُوْنُ الرَّجُلً حَكِيْمًا حَتَى يَجْمَعُ العِلْمَ وَالعَمَلِ.
Ibnu Qudamah Al-maqdisi berkata:
“Seseorang tidak akan disebut bijaksana sehingga ilmu dan amalnya menyatu padanya”.
.17قَالَ إِبْنُ الجَوْزِالحَنْبَلِ:
إِعْلَمْ اَنَّ البَابَ الأَعْظَمُ الَّذِى يَذْخُلُ مِنْهُ إِبْلِسُ عَلَى النَّاسِ هُوَ الجَهْلُ.
Ibnu Jauzi Al-hambali berkata:
“Ketahuilah, sesungguhnya pintu terbesar manusia yang dimasuki oleh iblis adalah kebodohan”.
.18قَالَ عَلِى بِنْ أَبِى طَالِبْ:
إِيَا كُمْ وَتَحْكِيْمُ الشَهَوَاتِ عَلَى اَنْفُسِكُمْ فَإِنَّ عَاجِلَهَا ذَمِيْعٌ وَاَجِلَهَا وَخِيْعٌ.
Ali bin abi tholib berkata:
“Jagalah diri kalian dari penguasaan hawa nafsu atas jiwa kalian, karena yang cepat datang padanya adalah tercela, dan yang kelak datang kepadanya adalah keburukan”.
.19قَالَ نَاجِعْ إِبْرَاهِيم:
مَنْ أَرَادَ السَّيْرَ اِلَى اللهِ وَالدَّارَالَاخِرَةِ فَعَلَيْهِ بِالعِلْمِ.
Najih Ibrohim berkata:
“Barangsiapa yang menghendaki perjalanan menurut Allah dan perkampungan akhirat maka wajib atasnya ilmu”.
.20قَالَ أَبُوْ حَازِمْ:
قُالُ نِعْمَةٍ لَا تُقَرِّبُ مِنَ اللهِ فَهِيَ بَلِيَةٌ.
Abu Hazim berkata:
“Setiap nikmat yang tidak mendekatkan kepada Allah adalah bencana”.
Komentar
Posting Komentar