Contoh teks pidato bahasa Indonesia

Assalamualaikum WR.WB.
Marilah kita panjatkan puja kepada Allah yang maha kuasa, yang kuasanya meliputi alam semesta, jagat raya, sampai luar angkasa. Puji syukur marilah kita panjatkan kepada Allah yang maha ghofur, yang telah memberi kita nikmat yang tiada tara, oleh karena itu marilah kita bersyukur, jangan sampai kita menjadi orang yang kufur, yang akan disiksa dibentur dialam kubur sampai badanya hancur lebur bagaikan nasi menjadi bubur.
Sholawat berbingkiskan salam marilah kita panjatkan kepada rosul kita nabi terakhir utusan pamungkas, otaknya cerdas, kerjanya ikhlas, berwibawa dan tegas, kalau berbicara lugas, penyungsung reformasi islam sedunia, Top Leader and Top Manager yakni nabi Muhammad SAW.
Berdirinya saya disini bukan untuk memprofokasi atau mempengaruhi massa, dan juga bukan untuk mempropaganda atau mengadu domba, tapi berdirinya saya disini adalah untuk menyampaikan sebuah pidato dengan judul “PENTINGNYA PENDIDIKAN BAGI BANGSA INI”.
Di pagi hari yang cerah di pesisir pantai Cipatujah, terdengar sebuah rintihan tanah kepada lautan:“hai laut, sepertinya aku sudah tidak kuat lagi menahan ombakmu yang indah, karena pasir besiku dikeruk untuk kepentingan negara”. Laut pun berkata:“nasibmu mungkin sedikit lebih beruntung dariku wahai tanah, bahan peledak dan limbah pabrik yang selalu membuatku sakit dan kotor, aku rasakan setiap saat, karena para nelayan ilegal yang tidak berperasaan”. Bumi papua pun ikut merintih:”wahai pemerintah, hentikanlah penyiksaan ini pada diriku!!!, aku mungkin tidak akan bertahan lama apabila emasku dikeruk oleh para pengusaha asing”. Tidak ketinggalan hutan yang lebat pun ikut menyambung kata-kata:”sepertinya mereka tidak lagi memperhatikan nasibku, aku ditebang dan dibakar, sehingga aku tidak bisa lagi melindungimu wahai binatang, maafkan aku wahai manusia, apabila aku tidak kuat lagi untuk menahan banjir dan longsor karena mereka membunuhku secara perlahan untuk kepentingan industri.

Itulah diantara jeritan alam yang tidak terngiang di gendang telinga mereka, mereka seakan seperti “kacang yang lupa pada kulitnya”, mereka malah bahagia disamping alam indonesia yang semakin menderita. Janagn menyalahkan pantai apabila tidak lagi kuat menahan ombak, tapi salahkan para penambang-penambang pasir besi, jangan berkeluh kesah karena air yang karuh masuk ke rumahmu yang bersih di jakarta, tapi mintalah ganti rugi kepada para penebang-penebang liar itu, mereka tertawa ,mereka mengambil keuntungan yang berlimpah.
Ngeri rasanya, miris rasanya, apabila negara kita yang mempunyai sumber daya alam yang sangat melimpah ruah, tapi hilang begitu saja bagaikan angin yang berlalu, masyarakat bukanya sejahtera tapi malah sengsara, yang menjadi kaya bukan rakyat papua tapi negara Amerika.
Saudaraku sebangsa dan setanah air, apa yang menyebabkan fenomena ini terjadi? Entah penyakit apa diderita oleh bangsa kita hari ini?
Sebuah penyakit kronis yang menyebabkan lumpuhnya berbagai sendi kehidupan yang fundamental diantaranya adalah masalah pendidikan, pendidikan laksana jantung bagi tubuh, CPU bagi komputer dan imam bagi jama’ah, bisa kita bayangkan apabila tubuh kita tidak berjantung, ataupun jama’ah ini tanpa dipimpin oleh seorang imam, dan sebuah negara tanpa ditunjang oleh pendidikan yang memadai. Bila kita selidiki dengan teliti banyaknya sumber daya alam yang terbuang percuma salah satunya adalah disebabkan oleh kebodohan masyarakatnya sendiri, sehingga denagn mudah dipermainkan oleh dunia internasional.
Sejak zaman kolonial Belanda, Indonesia diperbudak selama 3 setenga abad, atau setara dengan 350 tahun lamanya, masyarakat kita tidak berdaya dan tidak sanggup menentang para penjajah itu, tidak lain penyebabnya adalah kebodohan. Rakyat pribumi dilarang bersekolah, apalagi menjadi sarjana, begitu lemahnya indonesia sehingga dengan mudahnya Portugis, Belanda, bahkan Jepang sekalipun bisa mencengkramkan kukunya di nusantara.
Bisa kita bayangkan dikala masyarakat kita tidak berpendidikan, kita akan dibodohi, dan menjadi bulan-bulanan penjajah yang tidak berperasaan. Oleh sebeb itu penting bagi kita untuk selalu mencari ilmu. Perlu kita melihat ke luar, Tepatnya ke negara jepang, setelah luluh lantah di bom oleh sekutu mereka begitu cepat untuk melakukan perbaikan. Yang pertama mereka benahi adalah dibidang edukasi, Mereka fokus pada bidang pendidikan sebagai langkah awal menuju perbaikan, sekarang kita bisa lihat jepang zaman sekarang mereka bisa menguasai segala macam sendi kehidupan massa kini, mulai dari bidang ekonomi dengan perusahaan raksasa Honda, di bidang politik dan budaya mereka juga masih unggul diatas negara kita. Yang padahal jika dibandingkan denagn indonesia, sumber daya alam jepang sangat minim sekali tapi mereka punya kemampuan, mereka punya skill, dan keberanian untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada, karena pendidikan mereka memadai, karena edukasi mereka diatas rata-rata negara lain.
Karena Rosul pun menegaskan:
“apabila kamu menginginkan kehidupan dunia, maka hendaklah kamu punya ilmunya, apabila kamu menginginkan kehidupan akhirat, maka hendaklah kamu punya ilmunya, dan apabila kamu menginginkan keduanya maka hendaklah kamu punya ilmunya”.
Telah jelas dan telah gamblang apabila kita menginginkan sesuatu maka langkah awalnya adalah kita harus berpendidikan, apakah kita akan diam saja apabila melihat sumber daya alam emas dikeruk dan dikelola oleh perusahaan asing, apakah kita hanya akan tetap duduk tanpa melakukan perubahan dikala kita melihat masyarakat kita jadi budak, dan apakah kita tidak merasa sedih apabila kaum ibu menjadi buruh pabrik rendahan, yang seharusnya mereka menjadi pemberi kasih sayang bagi para buah hati mereka, tapi mereka rela berangkat pagi pulang malam, bahkan kerja lembur demi mencari sesuap nasi.
Saudaraku sebangsa dan setanah air, tentunya kita tidak akan membiarkan hal tersebut terus berlarut dalam sejarah negara kita ini, oleh karena itu mulai dari sekarang belajarlah!!!, bacalah buku-buku, rajinlah menghafal dan perbaiki kualitas diri kalian, jangan hanya puas pada ilmu yang sekarang kalian punya, karena ilmu itu luas, tapi saudara meskipun keilmuan kita kurang di dunia, tapi kita kaya akan ilmu akhirat, insya allah kita akan mendapatkan kebahagiaan di alam yang akan datang. Semoga dengan sekelumit pembicaraan diatas bisa membuat hati kita semua tersentuh akan pentingnya pendidikan bagi bangsa ini, dan menjadi cambuk pendorong, menjadi motivasi baru bagi diri kita agar bisa lebih giat lagi belajar.
Sekian dan terima kasih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DIATAS LANGIT MASIH ADA LANGIT

PERKATAAN ULAMA part II