DOSA
Mungkin terkadang
kita tidak sadar ketika hari-hari begitu cepat berlalu tapi kualitas diri kita
tidak bertambah, seringkali aktifitas yang membuat kita alfa dari mengingat
Allah justru menjadi sebuah Neuron yang memenuhi sel-sel yang kosong dibalik
rongga tengkorak kita, padahal dibalik semua itu ada dua sekertarinya Allah yang
siap dengan sebatang pena untuk mengoreskan tinta diatas secarik kertas yang
suci. Ingatlah wahai muslimin, bahwa penilaian malaikat itu tidak akan salah
sedikitpun.
Kita coba untuk
berfikir sejenak, kita coba relaxan urat-urat syaraf kita yang sejak dulu
tengang, kita reset memori kita yang sudah penuh oleh kemaksiatan, dan memahami
sekelumit pembahasan tentang DOSA.
Dosa, ia tidak bisa di indra oleh alat indra manapun, mata kita secara
spontan menjadi buta tatkala berpapasan dengan dosa, pendengaran dan penciuman
kita praktis tidak dapat difungsikan ketika dosa menghampiri, bahkan kulit kita
yang sensitif pun tidak bisa merasakan lembut kasarnya permukaan pelapis dosa
tersebut, tapi ia hanya bisa dirasakan oleh hati nurani kita yang suci.
Dr.Syekh Sholeh
Al-Fauzan bin Fauzan penulis kitab Muqororut Tauhid jilid 1,2 dan 3 berkomentar
dalam karyanya bahwa Dosa terbagi dua:
1.
Dosa
Besar
2.
Dosa
Kecil
Adapun dosa besar dapat didefinisikan sebagai:
كُلُ ذَنْبِ تَرَتَبَ عَلَيْهِ حَدٌ فِى
الدُنْيَ اَوْ تَوَعَدَ عَلَيْهِ بِنَارِ اَوْ لَعَنَ اَوْ غَضَبَ
Yang artinya: “setiap dosa yang menyebabkan ada hukuman di dunia
atau mengancam atas dosa itu denagn neraka atau melaknat atau memurkai”.
Secara sepintas
kita bisa ambil point bahwa pelaku dosa besar akan diganjar dengan dua kartu
kuning, satu kartu diberikan di dunia dan satu kartu dihadiahkan oleh Allah di
akhirat kelak, ketika kartu itu berakumulasi maka pelakunya akan merasakan
merahnya siksa neraka.
Beberapa contoh
yang menyebabkan dosa besar itu tercantum dalam hadits yang diriwayatkan oleh
imam muslim:
اِجْتَنِبُوْا السَبْعِ المُوْبِقَاتِ,
قَالُوا: وَمَا هُنَ؟ قَالَ: الشِرْكُ بِااللهِ, وَالسِحْرُ, وَقَتْلُ النَفْسِ
التِى حَرَمَ اللهِ اِلَا بِالْحَقِ, وَاَكْلُ الرِبَا, وَاَكْلُ مَالِ اليَتِيْمِ,
وَالتَوَلِي يَوْمَ الزَحْفِ, وَقَذْفُ المُحْصَنَاتِ المُوْمِنَاتِ الغَافِلَاتِ.
Yang artinya: “jauhilah 7 dosa yang membinasakan, seorang sahabat
bertanya: apa itu ya rosul? Lalu rosul menjawab: musyrik kepada Allah, sihir,
membunuh jiwa yang telah diharamkan oleh Allah kecuali dengan benar, memakan
riba, memakan hartaanak yatim, berpaling pada waktu peperangan, dan menuduh
berzinah kepada wanita sholehah yang lalai maksait”.
7 indikator dosa
besar yang bisa berakibat fatal bagi para pecandunya, bahkan bisa mengeluarkan
pelakunya dari naungan islam, naudzubilahi min dzalik.
Sedangkan dosa yang kecil didefinisikan sebagai berikut:
كُلُ دَنْبِ لَيْسَ فِيْهِ حَدٌ فِى
الدُنْيَا وَلَا وَعَدَ خَاصُ فِى الأَخِرَةِ.
Yang artinya: “setiap dosa yang tidak ada hukuman di dunia dan
tidak ada ancaman khusus di akhirat”.
Kita tarik benang
merahnya, bahwa perbedaan dosa besar dan kecil terlihat pada balasan yang akan
diperoleh si pelaku, jika dosa besar ia akan mendapatkan imbalan di dunia dan
dihadiahi untuk kehidupan akhiratnya, sedangkan pecandu dosa kecil hanya
diganjar di akhiratnya saja, tu pun tidak ada imbalan yang khusus.
Rosul SAW
berkomentar lewat hadis yang diriwayatkan oleh imam Muslim, bahwa “setiap
manusia pasti pernah melakukan zina, tidak mungkin tidak, mata zinanya adalah
melihat, tangan zinanya adalah memegang, kaki zinanya adalah melangkah, lisan
zinanya adalah bicara, hati zinanya adalah menginginkan”.
Menurut rosul,
manusia pasti pernah merasakan dosa, tapi tidak kita sadari, karena ia bersifat
halus,elastis dan tidak bisa di indra, sehingga sangat sulit untuk bisa
merasakanya.
Oleh sebab itu kaum muslimin,,,,
Hendaklah hati
nurani kita melakukan penetralan supaya sehalus apapun dosa yang hinggap di
tubuh kita, kita bisa merasakan getaran elektromagnetiknya, sehingga apabila
sudah terasa getaran tersebut kita bisa membasmi dosa itu dengan segera.
Dan perlu kita
fahami bahwa meskipun dosa kecil yang kita konsumsi tapi lama kelamaan kita
bisa kecanduan dan menjadi hal yang lumrah dalam melakukan dosa tersebut,
karena jika kita mengkonsumsi pil dosa kecil secara berlebih kita bisa over
dosis dan akbatnya sangat fatal.
Kecanduan dosa
kecil lebih fatal akibatnya daripada kecanduan Tar dan Nikotin, disamping bisa
menyebabkan ketergatungan juga bisa menimbulkan keyakinan bahwa melakukan hal
itu sudah biasa sehingga semakin lama dosa-dosa itu akan menggunung dan
berakumulasi menjadi dosa besar.
Seorang
ulama besar Ibnu Abas R.A. berkata:
لَا الصَغِرَةَ مَعَ اِسْرَرٍلَا كَبِيْرَةَ
مَعَ الإِسْتِغْفَرِ
“Tidak ada dosa kecil bila
dilakukan terus menerus, tidak ada dosa besar bila dilakukan dengan istigfar”
لَا يُلْدَغُ المُؤْمِنُ مِنْ حُجْرٍ
مَرَتَيْنِ
Komentar
Posting Komentar